Hymn Story : “It Is Well With My Soul”

Cerita di balik terciptanya lagu PKJ 232 / NKB. 195  “Di Kala Hidupku Ten’tram”.

Judul asli : “It Is Well With My Soul” Cipt. Horatio Spafford G.

Horatio Spafford G. adalah seorang pengusaha sukses di Chicago pada akhir 1860-an, berinvestasi besar dalam real estate di sepanjang tepi Danau Michigan.

Tahun 1871 terjadi kebakaran besar di Chicago (baca Great Chicago Fire@wikipedia) dan habislah semua  sahamnya. Dia segera bekerja untuk membangun kembali kota dan membantu banyak yang kehilangan tempat tinggal.

Pada 1873 ia berencana membawa keluarganya ke Eropa. Dia kenal dekat dengan penginjil besar USA, D.L. Moody dan Ira Sankey dan berencana untuk menghadiri pertemuan penginjilan mereka di Inggris, kemudian mengambil liburan. Pada menit terakhir, karena ada urusan penting, ia tidak dapat langsung berangkat, tetapi ia menyuruh istri dan empat anak perempuannya berangkat lebih dulu dengan Kapal SS Ville du Havre, Horatio berencana untuk segera menyusul.
Malam tanggal 22 November, 1873 Kapal Ville du Havre, ditabrak kapal berlayar besi Inggris, Lochearn. Kapal tenggelam dalam waktu 12 menit. Dari 273 orang di dalamnya, hanya 47 dari mereka selamat. Mrs Spafford ditemukan hampir pingsan, berpegangan pada sepotong reruntuhan. Keempat putri mereka tidak bertahan hidup. Ketika dia mencapai Cardiff, Wales, ia mengirim pesan ke Horatio di rumah : “Selamat sendirian, apa yang harus saya lakukan?” (“Saved alone, what shall I do?”)
Sedih, Horatio segera mulai ke Eropa untuk bergabung dengan istrinya. Di perjalanan , kapten menunjukkan lokasi  di mana Kapal Ville du Havre tenggelam bersama ke empat putrinya. Kembali ke kabin, ia menulis, “Tidak apa-apa, kehendak Tuhan, jadilah.” (“It is well; the will of God be done.” ).Dia kemudian menulis hymne “It Is Well My Soul” ,  berdasarkan kata-kata ini.

Yang jika dikaitkan dengan konteks sejarah hymne ini, judul ini dapat diterjemahkan : “Jiwaku sanggup menerimanya(pencobaan ini)” atau dalam bahasa bebas : “ Jiwaku baik-baik saja” –(walau didera derita penuh).

Lagu ini diterjemahkan oleh YAMUGER dan dimasukkan ke dalam daftar lagu pujian PKJ no.232 dan NKB No.195 dengan frase “It Is Well My Soul” yang diterjemahkan sebagai “S’lamat lah Jiwaku”.

Meskipun Spafford di hymne nya menceritakan kenyamanan yang Tuhan berikan, tidak peduli keadaan, dan ia tidak larut dalam kesedihan karena tragedi yang dialaminya . Dalam bait ketiga dia mengarahkan perhatian kita pada karya penebusan Kristus di kayu salib, dan di bait empat, mengantisipasi Kedatangan Kedua-Nya. Seperti kita melalui iman memahami hal-hal tersebut, kita juga dapat mengatakan, “S’lamat lah Jiwaku”.

Leave a comment